Harga Rp 35.000
JL BALAI DESA NO 28 JATI RASA, JATI ASIH BEKASI
JUAL KOPI - Biji kopi lokal umumnya milik seluruh wilayah Indonesia. Apalagi berbicara tentang wilayah Sumatera yang memiliki beragam pilihan biji kopi. Salah satunya adalah provinsi Lampung.
Pemilik merek Coffee Story, Rahmat Rizki, memperkenalkan cita rasa biji kopi Robusta Lampung. Berkat label kopi yang disajikan dalam gelas plastik saat ini, karakteristik biji kopi Robusta Lampung datang dalam varian yang berbeda.
"Biji kopi robusta Lampung dibedakan dari kepahitannya, dan rasa rempah-rempahnya juga ada, tingkat keasamannya lebih rendah daripada Arabika," katanya pada konferensi pers. baru-baru ini.
Berbekal kopi di kota asalnya dan kisah mendiang neneknya, Rizki terinspirasi untuk menciptakan bisnis kopi. Nama unik dari varian kopi berasal dari nama gelar keluarga yang selalu merupakan keturunan dari darah biru.
"Karena itulah aku menamakan Story of Coffee, karena ada cerita di balik kopiku," katanya.
Ada Kopi Rajo Bandar, Kopi Suttan Mangkunegaro, Kopi Nyaik, Kopi Buyah, Kopi Ayah Man, Kopi Pak Atu dan lainnya. Seluruh menu atau varian menggunakan gelar keluarga yang kaya akan kesultanan Lampung.
"Terinspirasi oleh nenek saya di Lampung Timur, almarhum selalu menyarankan untuk melestarikan budaya dan merawat biji kopi Lampung," kata Rizki.
Menurutnya, rata-rata di Lampung, ada lebih banyak kopi bubuk atau pingsan. Maka ia mencoba menawarkan rasa yang berbeda. Menu favoritnya adalah kopi Rajo Bandar, yang memiliki rasa yang sama dengan permen kopi.
"Banyak pelanggan mengatakan rasanya seperti permen kopi, dan semua menu rata-rata dengan susu atau latte. Hanya menu Nyaik Kopi yang dirancang khusus oleh pecinta kopi hitam," katanya. kata.
Karakteristik Robusta Lampung, katanya, biasanya ditanam di dataran tinggi dan tidak bisa digabungkan dengan produk lain. Selain itu, ia menyarankan agar saat memetik biji kopi, seseorang harus bersabar dan rajin.
"Tunggu sampai yang merah pilih, tidak semuanya segera, harus satu per satu saat memetik biji kopi, butuh kesabaran karena memengaruhi rasanya," katanya.
Untuk harga segelas kopi gratis cukup terjangkau yaitu Rp 15.000 hingga Rp 20.000, karena yang dituju adalah para pekerja dan penggemar kopi milenial yang ingin praktis.
"Itu sebabnya saya mengemas dalam kemasan gelas plastik untuk menargetkan volume Instagram yang menargetkan pengguna internet yang menyukai kopi," katanya.
Reviews:
Posting Komentar